Sabtu, 15 Mei 2010

kebijakan politik

Kebijakan Politik Belum Memihak Lingkungan

E-mail Print PDF
Perubahan iklim kian menjadi isu penting dunia. Namun, gesekan kepentingan negara-negara maju menyebabkan perubahan iklim tidak direspon secara serius

Hidayatullah.com--Saat ini mungkin belum terasa pentingnya dunia merespon isu perubahan iklim. Tapi pada tiga puluh tahun ke depan bisa jadi kehidupan dunia akan mengalami suatu perubahan ekstrem yang tidak ‘bersahabat’ lagi.

Pernyataan ini disampaikan Prof Dr Emil Salim di sela-sela acara launching buku “UI Untuk Bangsa” Rabu (23/12) siang.

“Pada tahun 2030 jika krisis iklim dunia tidak ditangani secara serius akan menyebabkan terjadinya peningkatan suhu yang menjadikan bumi semakin panas, kelangkaan ari minum, meluapnya air laut serta tenggelamnya pulau-pulau,” ujar Emil.

Meskipun dalam pidato pembukaan KTT Kopenhagen, Perdana Menteri Denmark, Lars Loekke Rasmussen menegaskan KTT tersebut sebagai "kesempatan yang tidak boleh disia-siakan dunia," akan tetapi hasil KTT tersebut belumlah maksimal, ujarnya.

Menurut Emil, kebijakan politik saat ini belum sepenuhnya memihak pada lingkungan. Menjadi tugas bersama untuk menemukan solusi cerdas mengatasi permasalahan iklim ini.

Dalam kesempatan itu, Emil Salim mengajak intelektual muda untuk berpikir kreatif, karena di tangan merekalah Indonesia ke depan.

Berpikir kreatif juga diharapkan dapat mengatasi krisis iklim yang mengancam eksistensi dunia. Maka intelektual muda dituntut untuk mampu menciptakan sains dan teknologi baru tanpa harus mengorbankan lingkungan. [mam/www.hidayatullah.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar